TK Favorit Di Banjarmasin, TK Favorit Di Semarang
Pendidikan semestinya menyiapkan anak-anak menjadi orang-orang hebat. Orang yang saat sempit ataupun longgar tetap menebar manfaat.
Orang hebat, orang yang tangguh dan tenang saat datang kesulitan.
Orang hebat, orang yang pantang sombong saat hidup dimudahkan dan berlimpahan.
Orang hebat, orang yang keyakinan kepada Allah sangat kuat
Negara hebat dibangun oleh bangsa yang hebat. Bangsa yang hobynya menebar manfaat dan keyakinan kepada Allah kuat
"Karena sesungguhnya, setelah kesulitan ada kemudahan" (QS. Alam Nasyroh : 6)
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (HR. Ahmad)
Kamis, 22 September 2016
Rabu, 21 September 2016
TK Favorit Di Batam, TK Favorit Di Bandung
TK Favorit Di Batam, TK Favorit Di Bandung
Kata suami mendidik itu urusan istri, tugas saya hanya menafkahi, WADUH! Mending nafkahnya sudah mencukupi. Walau sudah mencukupi mendidik tetap urusan suami istri.
Anak laki-laki belajar banyak dari ayah. Ia belajar maskulinitas dari ayah. Ia belajar bagaimana ayah memperlakukan wanita.
Anak laki-laki belajar banyak dari ayah. Ia belajar mengenal baligh dari ayah.
Utamanya anak laki-laki belajar kepemimpinan dari seorang ayah. Bagaimana memimpin diri sendiri, memimpin keluarga dan memimpin orang lain.
Ayah adalah model untuk anak laki-laki
Anak perempuan juga belajar dari ayah. Saat ayah memperlakukan istri dengan penuh cinta, anak perempuan belajar kepercayaan terhadap laki-laki.
Saat ayah memandang anak perempuan dengan sinar mata cinta, ia belajar pengakuan wanita dari seorang laki-laki
Anak laki-laki ataupun perempuan membutuhkan sosok ayah dalam kehidupannya.
Nabi Ibrahim adalah salah satu contoh ayah yang patut di teladani, 2 dari 3 anaknya adalah Nabi, itu karenanya perannya mendidik bersama istri Nabi Muhammad contoh ayah teladan.
Ia terkenal sebagai ayah penyayang.. Anak kandung dan anak angkat tetap ia sayang. Salah satu contoh kasih sayang Nabi Muhammad kepada anak-anaknya.
Ia bermain bersama anak-anaknya, ia latih anak kandungnya menjadi mandiri dan ia beri kepercayaan kepada anak angkat agar percaya diri
Kata suami mendidik itu urusan istri, tugas saya hanya menafkahi, WADUH! Mending nafkahnya sudah mencukupi. Walau sudah mencukupi mendidik tetap urusan suami istri.
Anak laki-laki belajar banyak dari ayah. Ia belajar maskulinitas dari ayah. Ia belajar bagaimana ayah memperlakukan wanita.
Anak laki-laki belajar banyak dari ayah. Ia belajar mengenal baligh dari ayah.
Utamanya anak laki-laki belajar kepemimpinan dari seorang ayah. Bagaimana memimpin diri sendiri, memimpin keluarga dan memimpin orang lain.
Ayah adalah model untuk anak laki-laki
Anak perempuan juga belajar dari ayah. Saat ayah memperlakukan istri dengan penuh cinta, anak perempuan belajar kepercayaan terhadap laki-laki.
Saat ayah memandang anak perempuan dengan sinar mata cinta, ia belajar pengakuan wanita dari seorang laki-laki
Anak laki-laki ataupun perempuan membutuhkan sosok ayah dalam kehidupannya.
Nabi Ibrahim adalah salah satu contoh ayah yang patut di teladani, 2 dari 3 anaknya adalah Nabi, itu karenanya perannya mendidik bersama istri Nabi Muhammad contoh ayah teladan.
Ia terkenal sebagai ayah penyayang.. Anak kandung dan anak angkat tetap ia sayang. Salah satu contoh kasih sayang Nabi Muhammad kepada anak-anaknya.
Ia bermain bersama anak-anaknya, ia latih anak kandungnya menjadi mandiri dan ia beri kepercayaan kepada anak angkat agar percaya diri
Selasa, 20 September 2016
TK Favorit Di Pekanbaru, TK Favorit Di Solo
TK Favorit Di Pekanbaru, TK Favorit Di Solo
Children said: Pagi-pagi masih ngantuk, harus sekolah pula, ibu ayah tidak ada senyumnya, bisanya Cuma maksa, di sekolah tak ada sambutan wajah ceria… betapa tidak asyik dunia… Nah loh
Children said : Di sekolah cuma duduk dengerin guru bicara… ngerjain tugas yaa itu-itu juga… Gak ada yang lain apa?! Nah loh…
Children said : Pulang sekolah langsung les… sampai rumah sore seperti ayah pulang kerja… seharian yang dikerjain itu-itu aja… Gak ada yang lain apa ?! Nah loh…
Children said : sampai rumah sambutan senyum pun gak ada, apalagi ditanya hari ini 'senangkah'? Yang menyambut gadget sajah… atau ditanya ada PR gak? Nah loh...
Children said: Apakah orang dewasa tidak tahu? Senyum dan wajah ceria itu memotivasiku, tandanya mereka mendukungku…
Children said: Apakah orang dewasa tidak tahu? Ketika mereka bertanya tentang perasaanku, itu tandanya mereka peduli dan menghargaiku…
Children said: Apakah orang dewasa tidak tahu? Ketika aku merasa didukung dan dihargai… perjalanan sulit pun terasa mudah aku lalui…
Karena aku berfikir : Betapa indahnya dunia ini… #Anak itu investasi
Children said: Pagi-pagi masih ngantuk, harus sekolah pula, ibu ayah tidak ada senyumnya, bisanya Cuma maksa, di sekolah tak ada sambutan wajah ceria… betapa tidak asyik dunia… Nah loh
Children said : Di sekolah cuma duduk dengerin guru bicara… ngerjain tugas yaa itu-itu juga… Gak ada yang lain apa?! Nah loh…
Children said : Pulang sekolah langsung les… sampai rumah sore seperti ayah pulang kerja… seharian yang dikerjain itu-itu aja… Gak ada yang lain apa ?! Nah loh…
Children said : sampai rumah sambutan senyum pun gak ada, apalagi ditanya hari ini 'senangkah'? Yang menyambut gadget sajah… atau ditanya ada PR gak? Nah loh...
Children said: Apakah orang dewasa tidak tahu? Senyum dan wajah ceria itu memotivasiku, tandanya mereka mendukungku…
Children said: Apakah orang dewasa tidak tahu? Ketika mereka bertanya tentang perasaanku, itu tandanya mereka peduli dan menghargaiku…
Children said: Apakah orang dewasa tidak tahu? Ketika aku merasa didukung dan dihargai… perjalanan sulit pun terasa mudah aku lalui…
Karena aku berfikir : Betapa indahnya dunia ini… #Anak itu investasi
Senin, 19 September 2016
TK Favorit Di Cirebon, TK Favorit Di Ternate
TK Favorit Di Cirebon, TK Favorit Di Ternate
Mendidik anak pun pandai-pandai menggali keunggulan, jika semua anak disamakan mesti unggul pelajaran sekolahan, anak akan jadi orang kebanyakan.
Cara menggali bakat anak salah satunya bisa dengan cara melibatkan anak dengan berbagai kegiatan, lihat kecenderungannya.
Membangun keterampilan anak salah satunya bisa dengan cara sering mendekatkan anak pada sebuah kegiatan. Contoh kegiatan pengusaha.
Nabi Muhammad sejak kecil telah dekat dengan dunia dagang, pantaslah ia jadi pedagang handal.
Imam Bukhari ahli hadist yang terkenal keshahihannya, sejak kecil sudah didekatkan ayahnya dengan ilmu hadist dan terlihatlah kemampuannya.
Mendidik anak pun pandai-pandai menggali keunggulan, jika semua anak disamakan mesti unggul pelajaran sekolahan, anak akan jadi orang kebanyakan.
Cara menggali bakat anak salah satunya bisa dengan cara melibatkan anak dengan berbagai kegiatan, lihat kecenderungannya.
Membangun keterampilan anak salah satunya bisa dengan cara sering mendekatkan anak pada sebuah kegiatan. Contoh kegiatan pengusaha.
Nabi Muhammad sejak kecil telah dekat dengan dunia dagang, pantaslah ia jadi pedagang handal.
Imam Bukhari ahli hadist yang terkenal keshahihannya, sejak kecil sudah didekatkan ayahnya dengan ilmu hadist dan terlihatlah kemampuannya.
TK Terbaik di Makassar, TK Terbaik di Palembang
TK Terbaik di Makassar, TK Terbaik di Palembang
Anak usia 2-3 tahun sulit untuk berbagi, sebenarnya ini alami,
namun tetap dapat dibimbing untuk berbagi agar ditahun-tahun selanjutnya mudah
berbagi.
Anak 1-3 tahun
yang menyaksikan orangtuanya murah hati dan senang berbagi terutama pada anak,
akan menjadi inspirasi untuk anak mengikuti.
Tak perlu memaksa
anak, jika anak belum mau berbagi, hargai kepemilikannya, namun tetap terus
contohi berbagi & respon baik untuk yang suka berbagi.
Jika anak
dikeluarga terdapat adik dan kakak, sebisa mungkin orangtua membagi waktu yang
adil untuk semua anak.
Jika anak di
keluarga terdapat adik & kakak, dan ada salah anak yg membutuhkan banyak
waktu orangtua saat itu, beri pemahaman anak yang lain dan libatkan.
Teladan orangtua
yang senang berbagi dan berempati, akan menjadi inspirasi anak bagi anak untuk
mengikuti.
Kamis, 15 September 2016
TK Terbaik Di Makassar, TK Terbaik Di Palembang
TK Terbaik Di Makassar, TK Terbaik Di Palembang
Pendidikan tauhid itu penting. Itu dasar pendidikan. Orang kaya mau peduli dhuafa itu karena ada tauhidnya.
Pejabat tidak korupsi itu karena ada tauhidnya. Cerdas tidak membodohi karena ada tauhidnya.
Pengusaha tidak membohongi karena ada tauhidnya. Tauhid pangkal keselamatan dan kedamaian.
Pendidikan tauhid kepada anak, sampai diabadikan dalam Al-Quran. Itu kisah keluarga Lukman. Silahkan cek Al-Quran surat Lukman.
Tauhid itu meng-esakan Allah. Kalau orang korupsi, didalam hatinya ada tuhan uang. Kalau cerdas membodohi dihatinya ada tuhan pikiran.
Jika dikeluarga telah ditanamkan pendidikan tauhid, cari pula sekolah yang menanamkan pendidikan tauhid, jadi sinkron semuanya.
Pendidikan tauhid itu penting. Itu dasar pendidikan. Orang kaya mau peduli dhuafa itu karena ada tauhidnya.
Pejabat tidak korupsi itu karena ada tauhidnya. Cerdas tidak membodohi karena ada tauhidnya.
Pengusaha tidak membohongi karena ada tauhidnya. Tauhid pangkal keselamatan dan kedamaian.
Pendidikan tauhid kepada anak, sampai diabadikan dalam Al-Quran. Itu kisah keluarga Lukman. Silahkan cek Al-Quran surat Lukman.
Tauhid itu meng-esakan Allah. Kalau orang korupsi, didalam hatinya ada tuhan uang. Kalau cerdas membodohi dihatinya ada tuhan pikiran.
Jika dikeluarga telah ditanamkan pendidikan tauhid, cari pula sekolah yang menanamkan pendidikan tauhid, jadi sinkron semuanya.
Rabu, 14 September 2016
TK Favorit Di
Indonesia, TK Terbaik dan TK Favorit itulah salah satu tujuannya. TK Islam dan TK Entrepreneur, itulah sejumlah citranya.
Ada dua fakta mengenai pengaruh televisi yang tidak diperdebatkan lagi, yaitu :
1. Disebagian besar program acaranya televisi merupakan faktor perusak dan penghancur.
2. Dibeberapa program acaranya televisi merupakan faktor pembangun.
Sebanyak 85% para ibu berpendapat bahwa televisi merupakan faktor negatif yang mempengaruhi pendidikan anak. Mereka mengatakan bahwa televisi sangat berbahaya, bahayanya melebihi manfaatnya, perusak perilaku anak, dan penyebab munculnya problematika anak. Sementara itu, para ibu yang lainnya berpendapat bahwa televisi merupakan suatu kebutuhan, namun penggunaannya harus dengan beberapa persyaratan tertentu.
Berikut ini beberapa bahaya televisi pada anak yang paling tampak :
1. Televisi mempengaruhi agama anak.
Tidak sedikit program televisi yang menyuguhkan acara anak yang merupakan hasil impor dari negara-negara Barat, yang dapat merusak fitrah keimanan anak kepada Allah SWT. Contoh acara yang merusak agama anak :
a. Acara anak yang menceritakan adanya tuhan dengan nama tertentu, seperti bernama “Tuhan” Zella (Godzila) sang penyelamat manusia dari kejahatan.
b. Cerita tentang peperangan di luar angkasa; menggambarkan adanya musuh manusia di planet lain yang dapat menghancurkan bumi, menggambarkan alam semesta dan kehidupan seakan-akan sebuah dongeng, jauh dari gambaran islami tentang alam semesta, kehidupan, dan manusia. Menceritakan tentang alam semesta yang besar tanpa ada kendali dari kekuasaan Allah SWT. Alam semesta dikendalikan oleh 2 kekuatan yang saling berebut kekuasaan. Kekuatan jahat dan kekuatan baik, dan sumber peraturan di alam semesta adalah akal manusia.
c. Acara anak “Hai Simsim, bukalah!” Acara ini merupakan terjemahan dari film Amerika. Dalam film ini sebuah boneka mengabulkan semua permintaan anak.
2. Televisi mempengaruhi perilaku anak.
Berikut fakta program televisi dari data yang dikumpulkan Michigan University Amerika, kaitannya dengan perilaku anak :
a. 2/3 dari semua program televisi di Amerika memuat kekerasan.
b. Program yang didesain untuk anak mengandung lebih banyak kekerasan daripada program untuk orang dewasa. Misalnya film-film kartun.
c. Kerapnya tokoh baik memukul tokoh jahat dapat memberi pesan salah pada anak bahwa memukul seseorang boleh-boleh saja.
d. Banyak adegan kekerasan, bahkan kematian yang dibawakan dengan cara humor sehingga tak lagi membuat anak takut atau merasa bersalah akan konsekuensi jika ia melakukan hal yang sama.
e. American Academy of Pediatrics menyarankan orang tua sebaiknya membaca jadwal dan review acara televisi terlebih dahulu sebelum anak menonton satu program acara. Sempatkan pula bicara dengan guru dan dokter anak untuk tahu apa rekomendasi mereka.
Secara umum televisi dapat membuat anak berkepribadian negatif. Berikut pengaruh televisi terhadap perilaku anak :
a. Menyebabkan anak menjadi bodoh, kurang peduli, kurang peka, dan dapat menyebabkan anak melakukan tindak anarkis, jauh dari sifat kasih sayang.
b. Anak menjadi korban iklan perdagangan yang acapkali mengandung norma-norma negatif bagi para pemirsanya, seperti sifat tamak, mubadzir, saling membanggakan diri, tidak peduli, suka menguasai, bertindak anarkis, dan berusaha untuk menarik perhatian lawan jenis. Banyak iklan yang menayangkan orang telanjang, padahal iklan seperti ini mendapatkan kritik di negara-negara Barat sendiri.
3. Televisi mempengaruhi kecerdasan anak
Dr Hardiono menjelaskan, dengan hanya menonton televisi, otak kehilangan kesempatan mendapat stimulasi dan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam hubungan sosial dengan orang lain, bermain kreatif dan memecahkan masalah. Selain itu, televisi bersifat satu arah, sehingga membuat anak kurang mengeksplorasi dunia tiga dimensi dan kehilangan peluang mencapai tahapan perkembangan yang baik. “Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan anak usia di bawah lima tahun yang rata-rata menonton televisi 2 jam sehari, setelah usianya beranjak 6-7 tahun diketahui mengalami penurunan kemampuan membaca dan daya ingat,” ucapnya.
4. Televisi mempengaruhi kesehatan anak
Duduk dalam waktu lama di depan televisi dapat menyebabkan bahaya di punggung, sama seperti bahayanya membawa barang berat. Berlebihan dalam mengisi muatan informasi pada susunan saraf anak dengan kondisi cahaya yang menyilaukan akan menyebabkan anak mengidap penyakit yang dikenal dengan sebutan epilepsi televisi. Penyakit itu akan menjadi bertambah parah bila anak masih sangat kecil!
Televisi dapat mempersempit waktu anak untuk bermain, khususnya permainan yang melatih kemampuan daya kreativitas, dan mempersingkat waktu tidur anak. Juga berdampak negatif bagi indera pendengaran dan penglihatan anak. Menurut kesehatan, anak kecil di bawah usia dua tahun sangat berbahaya menonton televisi.
5. Televisi mempengaruhi keakraban keluarga
Televisi dapat menjauhkan hubungan di antara individu keluarga. Keluarga bisa jadi berkumpul dalam satu ruangan dan berdekatan sambil menonton televisi, namun kebersamaan seperti ini tidak mengandung unsur interaksi antar individunya karena mereka asyik dengan tontonan mereka masing-masing.
Apa yang harus dilakukan orangtua jika keberadaan televisi tak bisa dihindari ?
1. Selektif terhadap tontonan anak
a. Pilih acara yang mengandung nilai-nilai positif, misalnya mau berbagi, rajin santun dan sayang sesama. Pilih acara sesuai minat anak yang positif seperti olahraga. Pilih acara yang merangsang keingintahuan balita, sehingga dapat menjadi ajang diskusi. Pilih acara yang membantu anak belajar kata-kata atau bahasa.
b. Sebisa mungkin dampingi anak saat menonton sehingga Anda dapat langsung meluruskan pendapatnya yang tidak tepat.
2. Lunturkan “TV Mania”
a. Alihkan perhatian dengan memperbanyak kegiatan yang melibatkan interaksi antara orangtua dan anak dengan cara-cara seru, di antaranya dengan membacakan buku cerita atau berolahraga. Terlalu sering menonton TV mengurangi ketertarikan anak pada buku.
b. Kurangi jam menonton TV secara perlahan namun pasti.
c. Sepakati aturan menonton televisi. Misalnya matikan televisi saat adzan magrib sampai setelah shalat isya dan sebagainya. Aturan menonton TV tidak akan berhasil jika orang tua tak bisa menahan diri untuk tidak menonton TV di depan anak-anak.
Ada dua fakta mengenai pengaruh televisi yang tidak diperdebatkan lagi, yaitu :
1. Disebagian besar program acaranya televisi merupakan faktor perusak dan penghancur.
2. Dibeberapa program acaranya televisi merupakan faktor pembangun.
Sebanyak 85% para ibu berpendapat bahwa televisi merupakan faktor negatif yang mempengaruhi pendidikan anak. Mereka mengatakan bahwa televisi sangat berbahaya, bahayanya melebihi manfaatnya, perusak perilaku anak, dan penyebab munculnya problematika anak. Sementara itu, para ibu yang lainnya berpendapat bahwa televisi merupakan suatu kebutuhan, namun penggunaannya harus dengan beberapa persyaratan tertentu.
Berikut ini beberapa bahaya televisi pada anak yang paling tampak :
1. Televisi mempengaruhi agama anak.
Tidak sedikit program televisi yang menyuguhkan acara anak yang merupakan hasil impor dari negara-negara Barat, yang dapat merusak fitrah keimanan anak kepada Allah SWT. Contoh acara yang merusak agama anak :
a. Acara anak yang menceritakan adanya tuhan dengan nama tertentu, seperti bernama “Tuhan” Zella (Godzila) sang penyelamat manusia dari kejahatan.
b. Cerita tentang peperangan di luar angkasa; menggambarkan adanya musuh manusia di planet lain yang dapat menghancurkan bumi, menggambarkan alam semesta dan kehidupan seakan-akan sebuah dongeng, jauh dari gambaran islami tentang alam semesta, kehidupan, dan manusia. Menceritakan tentang alam semesta yang besar tanpa ada kendali dari kekuasaan Allah SWT. Alam semesta dikendalikan oleh 2 kekuatan yang saling berebut kekuasaan. Kekuatan jahat dan kekuatan baik, dan sumber peraturan di alam semesta adalah akal manusia.
c. Acara anak “Hai Simsim, bukalah!” Acara ini merupakan terjemahan dari film Amerika. Dalam film ini sebuah boneka mengabulkan semua permintaan anak.
2. Televisi mempengaruhi perilaku anak.
Berikut fakta program televisi dari data yang dikumpulkan Michigan University Amerika, kaitannya dengan perilaku anak :
a. 2/3 dari semua program televisi di Amerika memuat kekerasan.
b. Program yang didesain untuk anak mengandung lebih banyak kekerasan daripada program untuk orang dewasa. Misalnya film-film kartun.
c. Kerapnya tokoh baik memukul tokoh jahat dapat memberi pesan salah pada anak bahwa memukul seseorang boleh-boleh saja.
d. Banyak adegan kekerasan, bahkan kematian yang dibawakan dengan cara humor sehingga tak lagi membuat anak takut atau merasa bersalah akan konsekuensi jika ia melakukan hal yang sama.
e. American Academy of Pediatrics menyarankan orang tua sebaiknya membaca jadwal dan review acara televisi terlebih dahulu sebelum anak menonton satu program acara. Sempatkan pula bicara dengan guru dan dokter anak untuk tahu apa rekomendasi mereka.
Secara umum televisi dapat membuat anak berkepribadian negatif. Berikut pengaruh televisi terhadap perilaku anak :
a. Menyebabkan anak menjadi bodoh, kurang peduli, kurang peka, dan dapat menyebabkan anak melakukan tindak anarkis, jauh dari sifat kasih sayang.
b. Anak menjadi korban iklan perdagangan yang acapkali mengandung norma-norma negatif bagi para pemirsanya, seperti sifat tamak, mubadzir, saling membanggakan diri, tidak peduli, suka menguasai, bertindak anarkis, dan berusaha untuk menarik perhatian lawan jenis. Banyak iklan yang menayangkan orang telanjang, padahal iklan seperti ini mendapatkan kritik di negara-negara Barat sendiri.
3. Televisi mempengaruhi kecerdasan anak
Dr Hardiono menjelaskan, dengan hanya menonton televisi, otak kehilangan kesempatan mendapat stimulasi dan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam hubungan sosial dengan orang lain, bermain kreatif dan memecahkan masalah. Selain itu, televisi bersifat satu arah, sehingga membuat anak kurang mengeksplorasi dunia tiga dimensi dan kehilangan peluang mencapai tahapan perkembangan yang baik. “Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan anak usia di bawah lima tahun yang rata-rata menonton televisi 2 jam sehari, setelah usianya beranjak 6-7 tahun diketahui mengalami penurunan kemampuan membaca dan daya ingat,” ucapnya.
4. Televisi mempengaruhi kesehatan anak
Duduk dalam waktu lama di depan televisi dapat menyebabkan bahaya di punggung, sama seperti bahayanya membawa barang berat. Berlebihan dalam mengisi muatan informasi pada susunan saraf anak dengan kondisi cahaya yang menyilaukan akan menyebabkan anak mengidap penyakit yang dikenal dengan sebutan epilepsi televisi. Penyakit itu akan menjadi bertambah parah bila anak masih sangat kecil!
Televisi dapat mempersempit waktu anak untuk bermain, khususnya permainan yang melatih kemampuan daya kreativitas, dan mempersingkat waktu tidur anak. Juga berdampak negatif bagi indera pendengaran dan penglihatan anak. Menurut kesehatan, anak kecil di bawah usia dua tahun sangat berbahaya menonton televisi.
5. Televisi mempengaruhi keakraban keluarga
Televisi dapat menjauhkan hubungan di antara individu keluarga. Keluarga bisa jadi berkumpul dalam satu ruangan dan berdekatan sambil menonton televisi, namun kebersamaan seperti ini tidak mengandung unsur interaksi antar individunya karena mereka asyik dengan tontonan mereka masing-masing.
Apa yang harus dilakukan orangtua jika keberadaan televisi tak bisa dihindari ?
1. Selektif terhadap tontonan anak
a. Pilih acara yang mengandung nilai-nilai positif, misalnya mau berbagi, rajin santun dan sayang sesama. Pilih acara sesuai minat anak yang positif seperti olahraga. Pilih acara yang merangsang keingintahuan balita, sehingga dapat menjadi ajang diskusi. Pilih acara yang membantu anak belajar kata-kata atau bahasa.
b. Sebisa mungkin dampingi anak saat menonton sehingga Anda dapat langsung meluruskan pendapatnya yang tidak tepat.
2. Lunturkan “TV Mania”
a. Alihkan perhatian dengan memperbanyak kegiatan yang melibatkan interaksi antara orangtua dan anak dengan cara-cara seru, di antaranya dengan membacakan buku cerita atau berolahraga. Terlalu sering menonton TV mengurangi ketertarikan anak pada buku.
b. Kurangi jam menonton TV secara perlahan namun pasti.
c. Sepakati aturan menonton televisi. Misalnya matikan televisi saat adzan magrib sampai setelah shalat isya dan sebagainya. Aturan menonton TV tidak akan berhasil jika orang tua tak bisa menahan diri untuk tidak menonton TV di depan anak-anak.
Langganan:
Postingan (Atom)